Kesuksesan sebuah proyek konstruksi sangat tergantung dari efisiensi biaya yang akan dikeluarkan. Jika biayanya terlalu mahal, tingkat pengembalian investasi menjadi lama. Sebaliknya jika biayanya terlalu rendah ada kemungkinan kualitas bangunannya rendah dan masa pakainya singkat.
Salah satu komponen biaya yang perlu diperhitungkan dari sejak awal adalah biaya premi asuransi proyek konstruksi.
Tanpa adanya informasi yang lengkap, broker asuransi hanya bisa memberikan indikasi umum biaya premi asuransi proyek konstruksi. Sementara klien-klien menginginkan angka yang lebih spesifik karena mereka akan mengikuti tender proyek dan bersaing dengan kontraktor besar.
Untuk membantu Anda mendapatkan estimasi biaya asuransi proyek konstruksi yang kompetitif, berikut kami sampaikan beberapa informasi penting yang dibutuhkan agar kami dapat memberikan estimasi biaya premi asuransi yang lebih akurat:
Biaya premi asuransi proyek konstruksi sangat tergantung kepada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Semakin tinggi resikonya maka biaya premi asuransinya akan semakin tinggi. Jenis pekerjaan yang beresiko tinggi disebut dengan “wet risks” risiko basah, antara lain pekerjaan pembangunan jembatan, pembangunan pelabuhan, dermaga, bendungan, irigasi dan lain pekerjaan sejenisnya. Estimasi biaya premi untuk jenis pekerjaan wet risks bisa 2 kali lebih tinggi dari pekerjaan civil. Selain itu tidak banyak perusahaan asuransi yang tertarik untuk menjaminnya.
Dibandingkan dengan Wet Risks pekerjaan civil works resikonya lebih rendah. Sebagian besar resikonya bisa diantisipasi dengan penggunaan alat yang mumpuni dan tenaga kerja yang terampil. Tarif preminya berkisar antara 0,25% tergantung dengan underwriting information atau informasi pendukung lainnya.
Untuk mengetahui gambaran proyek underwriter asuransi memerlukan gambar desain proyek keseluruhan. Rincian dari setiap lantai, seksi, unit dan bagian lainnya.
Pihak asuransi akan mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek ini. Nama pemilik dan developer, nama konsultan/desain, engineers, nama kontraktor, sumber pembiayaan dan lain-lain
Informasi ini diperlukan oleh underwriter untuk menghitung biaya premi asuransi proyek konstruksi adalah jadwal kerja, berapa lama waktu yang diperlukan untuk membangun proyek tersebut, breakdown time schedule, kapan waktu testing, commissioning dan maintenance
Pihak underwriter asuransi memerlukan rincian tipe barang dan jumlahnya untuk mengukur besarnya resiko yang dihadapi jika ada bagian yang mengalami kerusakan
Lokasi proyek sangat mempengaruhi tingkat resiko. Proyek yang terletak di tengah keramaian dan banyak dekat dengan bangunan lain mempunyai resiko tinggi terhadap kecelakaan. Di lain pihak proyek yang terletak di dekat lereng dan ketinggian rawan terhadap risiko tanah longsor.
Biasanya di dalam setiap kontrak proyek konstruksi ada ketentuan mengenai asuransi atau article of insurance. Ada beberapa versi mengenai siapa yang berkewajiban untuk mengurus asuransi proyek. Ada beberapa jenis asuransi yang diurus sendiri oleh pemilik atau developer ada pula yang diurus oleh kontraktor. Atau semua asuransi menjadi kewajiban kontraktor. Mohon dapatkan informasi.
Rincian jumlah team manajemen, supervisor dan staff yang terlibat di dalam proyek. Demikian juga dengan jumlah pekerja di lapangan. Berikut dengan rincian upah mereka.
Sesuai dengan pengalaman kami selama ini, berikuti ini adalah beberapa jenis jaminan asuransi yang biasanya diperlukan untuk sebuah proyek konstruksi:
Informasi diatas biasanya sudah tersedia ketika Anda akan mengikuti tender atau ketika proyek dalam tahap persiapan pembangunan. Dengan adanya informasi akan sangat membantu broker asuransi bernegosiasi dengan pihak asuransi untuk mendapatkan jaminan asuransi proyek konstruksi yang paling luas dan biaya yang paling efisien.
Segera hubungi broker asuransi andalan anda sekarang juga!
Sumber/Link : http://ligaasuransi.com/bagaimana-cara-menghitung-biaya-asuransi-proyek-konstruksi/
Share This News